1, 2, 3,. Kimia BSC-A), Farmasi (KK. menyebabkan bahaya jika disalahgunakan baik secara tidak sengaja maupun sengaja. 4 Mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan tentang keamanan kerja di Laboratorium 5. Kimia Fisik, dan Lab. Kedua, sampah makanan. Tujuan kesehatan kerja adalah: 1. BERBAHAYA DAN BERACUN) LABORATORIUM LABORATORIUM DI ITB STUDY OF MANAGEMENT OF HAZARDOUS WASTE. Jenis bahaya yang ditemukan pun beragam mulai dari fisik, kimia, mekanikal, dan ergonomi dapat menimbulkan kecelakaan kerja saat melakukan praktikum. Apa sajakah potensi bahaya fisik dan kimia yang dapat terjadi di laboratorium formulasi PT X? b. [1] Bahaya ini dapat menyebabkan risiko. (2019). Keluhan lainnya adalah iritasi, penglihatan rangkap, sakit kepala, ketajaman penglihatan terganggu, akomodasi dan konvergensi menurun. Gas yang dimampatkan b. Material safety Data Sheet (MSDS) atau Lembar Data Keamanan Bahan merupakan dokumen yang penting untuk menunjang keselamatan kerja di laboratorium. Hasil penelitian Muhani dkk. Jas laboratorium dapat diaplikasikan untuk pemakaian umum, perlindungan dari bahan kimia, biologi, radiasi, dan bahaya fisik. Analisis Risiko Kecelakaan Kerja di Laboratorium Nanomaterial Menggunakan Metode HIRA (Aisya Nursabrina) ISSN: 2797-9784 | 40. di laboratorium-laboratorium ITB berdasarkan Peraturan Pemerintah No. Bahaya tersebut. Bahan Berbahaya Kelas IV: 1. Peralatan Perlindungan di Laboratorium. Dilarang bermain-main dengan peralatan laboratorium dan bahan Kimia. Sesuai ISO 45001:2018, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan pengurus dan pekerja dalam melakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko di tempat kerja, di antaranya: Aktivitas rutin dan non-rutin di tempat kerja. rendahnya pengetahuan terhadap sifat fisik dan bahan kimia yang digunakan pada praktikum kimia dapat mempengaruhi. POTENSI BAHAYA FISIK. 7. Rumusan Masalah Apa saja identifikasi bahaya fisik laboratorium RS An-Nisa Tangerang ? C. peneliti/praktikan akibat bahan atau peralatan yang digunakan. Skripsi ini berisi tentang analisis risiko pada kegiatan Praktikum Kimia Analitik Kuantitatif di Laboratorium Kimia Metalurgi Tahun 2012. Panduan ini, Enam Langkah untuk Mencegah Kontaminasi Fisik, menjelaskan tentang praktik kontrol kualitas makanan dan pengurangan kemungkinan penarikan produk akibat produk yang terkontaminasi benda asing. Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban petugas laboratorium itu sendiri. Kerja vakum e. 11. Kimia BSC-A), Farmasi (KK. Identifikasi Bahaya dengan Metode Preliminary Hazard Analysis (PHA) pada Bengkel/Lab. Limbah yaitu bahan yang dibuang atau akan dibuang, atau tak akan bermanfaat sesuai peruntukannya. Bahaya fisik di laboratorium meliputi berikut ini : Gas mampat,. Pada tahun 2016 terdapat 1903 kasus Bahaya kerja di laboratorium dapat berupa bahaya fisik, seperti infeksi, terluka, cidera atau bahkan cacat, serta bahaya kesehatan mental seperti stres, syok, ketakutan, yang bila intensitasnya meningkat dapat menjadi hilangnya kesadaran (pingsan) bahkan kematian (Winarni, 2014). menabrak dinding/pintu kaca. Sebelum memasuki lab, praktikan harus memakai alat perlindungan diri (APD) yang berupa ;. Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya segera melaporkannya ke petugas laboratorium. PTSD dapat memengaruhi pekerja di lingkungan kerja. Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua diberikan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu. Bahan Kimia Berbahaya. 18 Tahun 1999. Harmful - Berbahaya. Hal ini melibatkan lantai tempat kerja yang licin atau. . 7) Agar proses pengujian di Laboratorium dapat berjalan lancar. (2018) yang meneliti tentang risiko2. Alat laboratorium tidak dalam kondisi steril sehingga akan meninggalkan. Dian Pratiwi. Potensi bahaya fisik termasuk di dalamnya radiasi ion dan non ion, ergonomi, kebisingan, tekanan panas, pencahayaan, listrik, api (Keith Furr,1995). Persiapkanlah hal yang perlu sebelum masuk laboratorium seperti buku kerja, jenis percobaan, jenis bahan, jenis perlatan, dan cara membuang limbah sisa. Tujuannya agar tenaga kerja mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi sehingga. Terkadang lemari asam juga berfungsi untuk mengurangi uap berbahaya di ruangan laboratorium karena daya hisap yang cukup kuat mengakibatkan udara di sekitar ruangan laboratorium ikut. Tujuan 1. Racun dapat menyebabkan efek yang bersifat akut,kronis atau kedua-duanya. 4. A. menjadi hilangnya kesadaran (pingsan) bahkan kematian (Winarni, 2014). MSDS atau dalam bahasa kita dikenal dengan ‘Informasi Data Keamanan Bahan’ merupakan informasi mengenai cara pengendalian bahan kimia berbahaya (B3), bisa diartikan juga lembar keselamatan bahan. 3 Hasil Pengujian Sifat Fisik Slag Baja No Parameter Hasil Pengujian Persyaratan 1 Berat jenis, % 3,6 min 3,3 2 Penyerapan, % ±3 maks 3 3 Keausan agregat dengan mesinPotensi bahaya di laboratorium pendidikan dianggap lebih rendah dibandingkan di laboratorium industri karena menggunakan bahan dengan jumlah yang relatif lebih sedikit. Simbol-simbol keselamatan kerja di laboratorim ditujukan untuk mempermudah kita dalam membedakan dan mengidentifikasi serta mengetahui kegunaan dan bahaya setiap zat. Tujuan penelitian mengetahui tingkat risiko kecelakaan. 2 Tujuan Mengidentifikasi bahaya yang terjadi di laboratorium mikrobiologi serta menilai resiko bahaya kemudian dilakukan pengendalian bahaya tersebut. Telah memahami prosedur kerja dan bahaya yang akan terjadi sebelum memulai pekerjaan di laboratorium,Bahaya kerja di laboratorium dapat berupa bahaya fisik, seperti infeksi, terluka, cidera atau bahkan cacat, serta bahaya kesehatan mental seperti stres, syok, ketakutan, yang bila intensitasnya meningkat dapat menjadi hilangnya kesadaran (pingsan) bahkan kematian (Winarni, 2014). 7. Faktor bahaya fisik merupakan yang dominan yaitu jarum suntik (benda tajam) yang berdampak luka tusuk dan tertular penyakit menular dari pasien. Dalam prakteknya kita pasti bekerja dengan banyak bahan kimia dimana setiap bahan tersebut memiliki sifat fisik, sifat kimia, dan bahaya yang berbeda-beda, ada yang mudah terbakar, ada yang bersifat iritasi, ada yang berbahaya terhadap. Untuk mencegah atau mengurangi potensi kerugian dari penerangan yang buruk, maka penerangan di tempat kerja harus memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan. 12. Bahaya fisik, bahaya jenis ini berupa situasi yang bisa menyebabkan kecelakaan. di Laboratorium. disimpan akan mengandung bahaya seperti. Contoh Soal No. Respon pekerja terhadap bising dapat. Metode identifikasi hazard Aug 13, 2023 · Alat Pelindung Diri (APD) adalah perlengkapan yang dirancang khusus untuk melindungi tubuh dari bahaya fisik, kimia, atau biologis di laboratorium. Pedoman Pelaksanaan K3 ini disusun dan ditujukan khususnya untuk kepentingan dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan di lingkungan laboratorium pendidikan dan laboratorium penelitian pada. Tabel identifikasi bahaya dan risiko keselamatan dan kesehatan kerja di unit kerja BLUD Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading No Unit Kerja Kegiatan Peralatan Bahan Jenis Bahaya Deskripsi Bahaya Pekerja yang terpajan Risiko 5. bahaya fisik di tempat kerja. Keselamatan kerja di laboratorium adalah proses yang menggabungkan berbagai prosedur, teknik, dan peraturan yang harus dipatuhi untuk melindungi personel, bahan, dan fasilitas dari kerusakan atau cedera. Marianti. 2. /Tanggal Revisi : 00 Halaman : 116 dari 169 3. Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban pasien 2. · Bahaya Biologis : bahaya ini dapat datang dari bakteri, virus, darah, jaringan, atau cairan dari manusia atau hewan yang membawa penyakit. kisaran ukuran ini dalam skala panjang dapat menyebabkan interaksi fisik atau kimia tertentu. Pengantar 22 B. Faktor tersebut merupakan penyebab yang pokok dan. Bahaya/potensi bahaya adalah sumber, situasi, atau tindakan dengan potensi Kuantitatif di Laboratorium Kimia Teknik Metalurgi dan Material . Risiko yang paling sering terjadi adalah tertusuk jarum, terpeleset ataupun. Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 333, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5617); 6. G. Perlindungan fisik seperti alat pelindung diri merupakan langkah yang bisa diambil pada kasus ini (Sutton, 2017). Pekerjaan mekanik seperti transportasi bahan baku, penggantian peralatan habis pakai, masih harus dilakukan. suatu waktu tertentu. Potensi bahaya terdapat hampir di setiap tempat dimana dilakukan suatu aktivitas, termasuk di laboratorium. 1 Bahaya Faktor Kimia 6 2. Langkah 5 Menilai Bahaya Fisik Bahaya Frekuensi Radio dan Gelombang Mikro Frekuensi radio (RF) dan gelombang mikro yang digunakan di oven dan tanur RF, pemanas induksi, dan oven gelombang mikro terjadi dalam kisaran 10 kHz hingga 300. Radiasi ini dapat. Pengendalian yang sudah dilakukan adalah pemantauan tingkat pencahayaan secara berkala oleh ISLRS dan hasil pemantauan dilaporkan ke Direkturi Teknik dan Unit K3 untuk tindak lanjut ruangan yang. Bahaya Ergonomis : Kegiatan di dalam laboratorium berhubungan dengan postur tubuh. Ditemukan 16 risiko yang teridentifikasi pada lima jenis aktivitas yang dilakukan di Laboratorium Anatomi dan berasal dari berbagai sumber bahaya. Pemilik Perusahaan harus mengutamakan pada karyawan. Baca Juga Artikel Lainnya: Alkohol – Pengertian, Jenis, Manfaat, Tata Nama dan Sifat. B. yang mengandung bahaya, menekan biaya untuk penanggulangan kejadian yang tidak di inginkan, menjadikan rasa aman, meningkatkan pemahaman dan kesadaran, dan memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku. Suyanta, M. Bahan-bahan tersebut harus selalu disimpan pada kondisi kelembaban dan suhu yang tepat dan di lemari yang tepat. Potensi bahaya di laboratorium pendidikan dianggap lebih rendah dibandingkan di laboratorium industri karena menggunakan bahan dengan jumlah yang relatif lebih sedikit. Bahaya potensial kesehatan di fasilitas kesehatan meliputi kelompok kimia, fisik, biologi, ergonomi, psikologi, dan juga kecelakaan kerja. BAB 2 BAHAYA DAN RESIKO DI LABORATORIUM A. Diana Vanda D. Seperti dilansir dari Daily Mail,. Ada sejumlah bahaya di lingkungan kerja yang membawa risiko K3. Tempat sampah 8. Tanda dan simbol pencegahan bahaya adalah alat komunikasi keselamatan yang penting, mereka membantu menunjukkan berbagai bahaya yang ada di laboratorium. kapanpun termasuk di laboratorium. Untuk. 10 Prinsip Dasar Chemical Safety & Chemical Security 11 Aturan Dasar di Laboratorium Kimia 12 Penanganan dan Penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya 13 Kesiapsiagaan Darurat dan Tanggap Darurat. Tujuannya adalah untuk menilai tingkat risiko di laboratorium kimia. Mulai dari sinar matahari hingga alat elektronik sehari-hari, banyak hal di sekitar Anda yang memancarkan radiasi. A. Spidol 7. Pastikan pegawai laboratoriumlainnya yang berada di area mengetahui keberadaan anak di bawah umur (Moran dan Masciangioli,2010). Hasil penelitian dapat mengidentifikasi sebanyak empat bahaya yaitu bahaya kimia, bahaya fisik, bahaya elektrik dan bahaya ergonomis. Zat ini mudah meledak. 468 kasus. Hazard/Bahaya di Tempat Kerja dr. Asam Klorida (HCl) 4. Aseton 6. Senyawa logam & metaloid 2. , 2011). Universitas Indonesia Tahun 2012 . Harmful - Berbahaya. 4 Manfaat. Sarung Tangan Diperlukan. Si. Mengidentifikasi bahaya risiko yang ada pada laboratorium kimia b. Biosecurity merupakan strategi secara holistik untuk mengelola dan menganalisis ancaman dan resiko terhadap manusia, hewan, tumbuhan dan lingkungan (Syahputra 2017). A. Alat, bahan kimia dan Fasilitas laboratorium beserta aktivitasnya sangat berpotensi dalam menimbulkan terjadinya suatu kecelakaan. Sebagai spesialis klinis atau laboratorium, penting bagi Anda untuk dapat mengidentifikasi potensi bahaya di laboratorium. Gas pengoksidasi. Hendaknya melindungi tubuh dengan menggunakan perangkat pelindung, seperti sarung tangan, jas lab, dan kacamata. d. BAB II. Untuk mengetahui pencegahan resiko hazard fisik. Bahaya fisik (bakar, gores, dll) 2. Yulia Rosmawati. bahaya. mengklasifikasikan hazard/bahaya dalam kategori yaitu Bahaya biologi, kimia, fisik, psikososial dan ergonomi, safety and workplace. ISTILAH & DEFINISI: 3. 8 K3. KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM KENALI lokasi-lokasi dan cara pengoperasian fasilitas keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb. X. Bahan atau uapnya yang korosif kuat. (1992) mendefinisikan bahaya atau ”hazard” sebagai suatu sifat-sifat biologis/mikrobiologis, kimia, fisika yang dapat menyebabkan bahan pangan (makanan) menjadi tidak aman untuk. Alat-alat atau benda-benda yang dipasang didinding tidak boleh menonjol sampai kebagian ruang tempat siswa berjalan dan sirkulasi alat; 5. Tujuan: Mengetahui potensi bahaya kerja dan pengendalian dampak di unit produksi palm kernel crushing PT. Dec 12, 2018 · Bahaya fisik, Beberapa kegiatan di laboratorium menimbulkan resiko fisik bagi petugas karena zat atau peralatan yang digunakan, seperti misalnya : 1) Gas yang dimampatkan 2) Kriogen tidak mudah menyala 6. Secara fisik laboratorium juga dapat merujuk kepada suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka. Terpeleset , biasanya karena lantai licin. MENGENDALIKAN RISIKO BAHAYA DI UPT LABORATORIUM TERPADU UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA Retno Widiastuti1, 3Patrisius Edi Prasetyo2,Mega Erwinda. Pengantar 22 B. Penilaian resiko bahan hayati berbahaya perlu mempertimbangkan beberapa faktor, seperti : IDENTIFIKASI BAHAYA Langkah pertama manajemen risiko kesehatan di tempat kerja adalah identifikasi atau pengenalan bahaya kesehatan. POTENSI BAHAYA KIMIA. Khusus : - uji alergi pada kulit - uji provokasi bronkus - sputum BTA, sitologi - bronkoskopiBahaya kerja di laboratorium. Tujuan: Mengetahui potensi bahaya kerja dan pengendalian dampak di unit produksi palm kernel crushing PT. B. Kerja vakum e. Proses penilaian risiko diinformasikan oleh model pita kontrol ILO, yang. (tranter, 1999) Dalam terminology keselamatan dan kesehatan kerja (K3), bahaya diklasifikasikan menjadi 2 (dua), yaitu : 1. KONSEP BAHAYA DALAM K3. (1998). Pencegahan Bahaya Fisik Di Lab. Macam-macam bahaya contohnya bahaya mekanik, bahaya kimia, bahaya bilogis, bahaya fisik, bahaya psikososial, dan bahaya ergonomic. Pada tahun 2016 terdapat 1903 kasusIDENTIFIKASI BAHAYA Langkah pertama manajemen risiko kesehatan di tempat kerja adalah identifikasi atau pengenalan bahaya kesehatan. Ukuran kemasan kecil utamanya mengurangi resiko kerusakan. Sumber Informasi Bahaya dan Resiko di Laboratorium 23 C. 12. Umumnya berupa gas. • Laboratorium Beton dan KonstruksiBeberapa contoh kasus kecelakaan kerja di laboratorium antara lain: Kebakaran kecelakaan kerja berupa kebakaran di laboratorium biasanya disebabkan oleh zat kimia yang mudah terbakar (flameable) atau zat kimia yang bersifat mudah meledak. Dilarang bekerja sendirian di laboratorium, minimal ada asisten yang mengawasi. Hari Setyanto Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret Jl. Definisi MSDS tersebut adalah definisi yang terdapat pada Peraturan. 3. Metode yang dipergunakan dalam pengabdian ini adalah pendekatan ilmiah dan praktis secara sistimatis, dengan harapan siswa SMPN 7 memahami bahaya-bahaya yang dapat terjadi seperti cara pengamanannya, membaca gambar atau tanda-tanda. BERBAHAYA DAN BERACUN) LABORATORIUM LABORATORIUM DI ITB STUDY OF MANAGEMENT OF HAZARDOUS WASTE. 1. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol. Risiko bahaya di rumah sakit mencakup bahaya biologi, fisik, kimia, ergonomi dan psikososial (Ramsay, 2005). 2 Bahaya Faktor Fisik 10 2.